Jumat, 14 Oktober 2011

ADAT BATAK

Tata Cara dan Urutan Pernikahan Adat Na Gok :

1. Mangarisika Adalah kunjungan utusan pria yang tidak resmi ke tempat wanita dalam rangka penjajakan. Jika pintu terbuka untuk mengadakan peminangan maka pihak orang tua pria memberikan tanda mau (tanda holong dan pihak wanita memberi tanda mata). Jenis barang-barang pemberian itu dapat berupa kain, cincin emas, dan lain-lain. 

2. Marhori-hori Dinding/marhusip Pembicaraan antara kedua belah pihak yang melamar dan yang dilamar, terbatas dalam hubungan kerabat terdekat dan belum diketahui oleh umum. 

3. Marhata Sinamot  Pihak kerabat pria (dalam jumlah yang terbatas) datang pada kerabat wanita untuk melakukan marhata sinamot, membicarakan masalah uang jujur (tuhor). 

4. Pudun Sauta Pihak kerabat pria tanpa hula-hula mengantarkan wadah sumpit berisi nasi dan lauk pauknya (ternak yang sudah disembelih) yang diterima oleh pihak parboru dan setelah makan bersama dilanjutkan dengan pembagian Jambar Juhut (daging) kepada anggota kerabat, yang terdiri dari : 1. Kerabat marga ibu (hula-hula) 2. Kerabat marga ayah (dongan tubu) 3. Anggota marga menantu (boru) 4. Pengetuai (orang-orang tua)/pariban   5. Diakhir kegiatan Pudun Saut maka pihak keluarga wanita dan pria bersepakat menentukan waktu Martumpol dan Pamasu-masuon. 

5. Martumpol (baca : martuppol) Penanda-tanganan persetujuan pernikahan oleh orang tua kedua belah pihak atas rencana perkawinan anak-anak mereka dihadapan pejabat gereja. Tata cara Partumpolon dilaksanakan oleh pejabat gereja sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tindak lanjut Partumpolon adalah pejabat gereja mewartakan rencana pernikahan dari kedua mempelai melalui warta jemaat, yang di HKBP disebut dengan Tingting (baca : tikting). Tingting ini harus dilakukan dua kali hari minggu berturut-turut. Apabila setelah dua kali tingting tidak ada gugatan dari pihak lain baru dapat dilanjutkan dengan pemberkatan nikah (pamasu-masuon). 

6. Martonggo Raja atau Maria Raja Adalah suatu kegiatan pra pesta/ acara yang bersifat seremonial yang mutlak diselenggarakan oleh penyelenggara pesta/ acara yang bertujuan untuk Mempersiapkan kepentingan pesta/ acara yang bersifat teknis dan non teknis. Pemberitahuan pada masyarakat bahwa pada waktu yang telah ditentukan ada pesta/ acara pernikahan dan berkenaan dengan itu agar pihak lain tidak mengadakan pesta/acara dalam waktu yang bersamaan. Memohon izin pada masyarakat sekitar terutama dongan sahuta atau penggunaan fasilitas umum pada pesta yang telah direncanakan.   

7. Manjalo Pasu-pasu Parbagason (Pemberkatan Pernikahan) Pengesahan pernikahan kedua mempelai menurut tata cara gereja (pemberkatan pernikahan oleh pejabat gereja). Setelah pemberkatan pernikahan selesai maka kedua mempelai sudah sah sebagai suami-istri menurut gereja. Setelah selesai seluruh acara pamasu-masuon, kedua belah pihak yang turut serta dalam acara pamasu-masuon maupun yang tidak pergi menuju tempat kediaman orang tua/ kerabat orang tua wanita untuk mengadakan pesta unjuk. Pesta unjuk oleh kerabat pria disebut Pesta Mangalap parumaen (baca : parmaen) 

8. Pesta Unjuk Suatu acara perayaan yang bersifat sukacita atas pernikahan putra dan putri. Ciri pesta sukacita ialah berbagi jambar : 1. Jambar yang dibagi-bagikan untuk kerabat parboru adalah jambar juhut (daging) dan jambar uang (tuhor ni boru) dibagi menurut peraturan.   2. Jambar yang dibagi-bagikan bagi kerabat paranak adalah dengke (baca : dekke) dan ulos yang dibagi menurut peraturan. Pesta Unjuk ini diakhiri dengan membawa pulang pengantin ke rumah paranak. 

9. Mangihut di ampang (dialap jual) Yaitu mempelai wanita dibawa ke tempat mempelai pria yang dielu-elukan kerabat pria dengan mengiringi jual berisi makanan bertutup ulos yang disediakan oleh pihak kerabat pria. 

10. Ditaruhon Jual Jika pesta untuk pernikahan itu dilakukan di rumah mempelai pria, maka mempelai wanita dibolehkan pulang ke tempat orang tuanya untuk kemudian diantar lagi oleh para namborunya ke tempat namborunya. Dalam hal ini paranak wajib memberikan upa manaru (upah mengantar), sedang dalam dialap jual upa manaru tidak dikenal. 

11. Paranak makan bersama di tempat kediaman si Pria (Daulat ni si Panganon) 1. Setibanya pengantin wanita beserta rombongan di rumah pengantin pria, maka diadakanlah acara makan bersama dengan seluruh undangan yang masih berkenan ikut ke rumah pengantin pria. 2. Makanan yang dimakan adalah makanan yang dibawa oleh pihak parboru 

12. Paulak Unea  a. Setelah satu, tiga, lima atau tujuh hari si wanita tinggal bersama dengan suaminya, maka paranak, minimum pengantin pria bersama istrinya pergi ke rumah mertuanya untuk menyatakan terima kasih atas berjalannya acara pernikahan dengan baik, terutama keadaan baik pengantin wanita pada masa gadisnya (acara ini lebih bersifat aspek hukum berkaitan dengan kesucian si wanita sampai ia masuk di dalam pernikahan). b. Setelah selesai acara paulak une, paranak kembali ke kampung halamannya/ rumahnya dan selanjutnya memulai hidup baru. 

13. Manjahea Setelah beberapa lama pengantin pria dan wanita menjalani hidup berumah tangga (kalau pria tersebut bukan anak bungsu), maka ia akan dipajae, yaitu dipisah rumah (tempat tinggal) dan mata pencarian.  

14. Maningkir Tangga (baca : manikkir tangga) Beberapa lama setelah pengantin pria dan wanita berumah tangga terutama setelah berdiri sendiri (rumah dan mata pencariannya telah dipisah dari orang tua si laki-laki) maka datanglah berkunjung parboru kepada paranak dengan maksud maningkir tangga (yang dimaksud dengan tangga disini adalah rumah tangga pengantin baru). Dalam kunjungan ini parboru juga membawa makanan (nasi dan lauk pauk, dengke sitio tio dan dengke simundur-mundur).Dengan selesainya kunjungan maningkir tangga ini maka selesailah rangkaian pernikahan adat na gok.

Senin, 10 Oktober 2011

HIDUPLAH DENGAN HATI NURANI YANG MURNI DI HADAPAN TUHAN

Kisah Para Rasul 23 : 1 – 10


HIDUPLAH DENGAN HATI NURANI YANG MURNI DI HADAPAN TUHAN

          Ketika rasul Paulus dibawa dari penjara oleh kepala pasukan untuk  dihadapkan kepada Mahkamah Agama , maka berkatalah Paulus “Hai saudara-sudaraku, sampai kepada hari ini aku tetap hidup dan dengan hati murni dihadapan Allah (ayat 1), tetapi Iman Besar Ananias menyuruh orang – orang yang berdiri dekat Paulus menampar mulut paulus (ayat 2). Diapun membalas dan berkata kepadanya “Allah akan menampar engkau, hai tembok yang dikapur putih-putuih! Engkau duduk di sini untuk menghakimi aku menurut hukum Taurat, namun engkau melanggar hukum Taurat oleh perintahmu untuk menampar aku (ayat 3)”.

          Peristiwa yang dialami Paulus sungguh tragis, orang benar seperti Paulus dipenjara dan di perlakukan dengan tidak adil oleh Mahkaman Agama bahkan disuruh  Ananias untuk ditampar orang banyak yang ada disekiar di lokasi itu. Kalau kita berada diantara mereka apakah kita mau melakukan perintah Ananias untuk menampar ?. Setiap orang pasti pernah berada dalam keadaan sulit, lalu biasanya apa yang hendak kita lakukan jika hal itu terjadi dihadapan kita.

          Paulus dalam menghadapi masalah selalu berani berkata dengan kebenaran firman Allah. Ia tidak khawatir tentang dirinya, bahkan dalam penjara ia juga memberikan kesaksian dan mengatakan bahwa ia dipenjara karena Kristus. Bahkan bertambah berani berkata – kata tentang firman Allah dengan tidak takut (Filipi 1 ayat 13-14). Teladan ini harusnya bisa kita aplikasikan dalam kehidupan, jangan pernah kita ragu dan bimbang akan kuasa Tuhan, jangan kita berprasangka buruk setiap apa yang kita alami. Bisa saja kita menghadapi hal – hal pahit, terhimpit, terjepit tetapi semuanya harus dihadapi positif, yakin dan percaya bahwa Tuhan selalu beserta kita. Hiduplah dengan hati nurani di dalam Tuhan. Amin (KAP)       

SUSUNAN PENGURUS PUNGUAN POMPARAN SIRAJA LUMBAN TOBING OMPU TUAN NAHODA DOHOT BORUNA SE - JABODETABEK PERIODE TAHUN 2009 - 2013


SUSUNAN PENGURUS
 PUNGUAN  POMPARAN SIRAJA LUMBAN TOBING
OMPU TUAN NAHODA DOHOT BORUNA SE - JABODETABEK  PERIODE TAHUN 2009  - 2013

Dewan Penasehat                   :           1.  Kol. [Pur] Ojak Lumban Tobing 
 2.  Dohar Lumban Tobing, SH
 3.  Drs. Bohal Lumban Tobing, SE
 4.  Laos Maloma Lumban Tobing
 5.  Ny. G. Lumban Tobing br Manullang
Ketua                                   :   Drs. Edward M. Lumban Tobing
Wakil Ketua                          :   Benhur  Lumban Tobing
Sekretaris                             :   Togar Rafilion Lumban Tobing, SH
Wakil Sekretaris                    :   Kernol  A. Panjaitan, SH
Bendahara                            :   Ir. Nimrod Sitorus, MBA
Wakil Bendahara                   :   Ir. Bistok Hutauruk                                                               
Seksi Adat                             :  1. Drs. Sahata Lumban Tobing [Op. Mataniari]
                                               2. St. Saruntal Lumban Tobing [Op. Mataniari]
                                               3. Drs. Erisman Lumban Tobing [Op. Mataniari] 
                                               4. St.Hotman Lumban Tobing  [Op. Panakap]
                                               5.  Suhut Lumban Tobing [Op. Panakap]
                                               6.  Robinson Lumban Tobing  [Op. Panakap]
                                               7.  John Lumban Tobing  [Op. Panakap]
                                               8.  Manahan Lumban Tobing [Op. Panakap]
                                               9.  Laosmaloma Lumban Tobing, SE [Op. Burting]
                                              10.  Pangihutan Simamora [Op. Bau 17]          

Seksi Seni dan Budaya            : 1.  Daniel Lumban Tobing, SH  [Op. Mataniari]
                                              2.  Elisabara Lumban Tobing [Op. Burting]       
Seksi Pemuda dan Pendidikan : 1.  Drs.Sutanto Lumban Tobing, MM  [Op.Mataniari]
                                              2.  Iwan Lumban Tobing   [Op. Panangkap] 
Sosial dan Kerohanian             : 1.  Ny.Ratna Tambunan br Tobing [Op. Panangkap]
                                              2.  Ny. SE Siagian br Tobing  [Op. Mataniari]

SUSUNAN PANITIA PESTA BONA TAON 2012


SUSUNAN PANITIA PESTA BONA TAON 2012
PUNGUAN  SIRAJA LUMBAN TOBING OMPU TUAN NAHODA DOHOT BORUNA
SE - JABODETABEK


1.   Penasehat                 :    Kol  (Pur) Ojak Lumban Tobing  (Panangkap)
                                           Laos Maloma Lumban Tobing          (Burting)
                                           Ny.  G.  Lumban Tobing br Manullang  (Bau)
                                           Drs. Bohal Lumban Tobing  (Mataniari)

2.   Penanggungjawab      :    Dewan Pengurus Harian Punguan Tobing Pomparan Ompu Tuan Nahoda Dohot Boruna Se - Jabodetabek

3,   Ketua                        :    Benhur Lumban Tobing  (Mataniari)
4.   Wakil Ketua               :    Iwan Lumban  Tobing    (Panagkap)
5.   Sekretaris                  :    Kernol A. Panjaitan   (Bau)
6.   Bendahara                 :    Nimrod Sitorus   (Panangkap)

7.   Seksi  - Seksi             :

      7.1. Seksi  Acara         :    Sutanto  Lumban  Tobing  (Mataniari)
                                            Ny. St.  Victor Marpaung br Tobing (Mataniari)
                                            Ny. Bistok Hutauruk br Tobing (Mataniari)
                                            Dinko Lumban Tobing (Mataniari)
                                            John Posma Lumban Tobing (Panangkap)
                                            Elisabara Lumban Tobing (Burting) 

      7.2.  Seksi Komsumsi   :    Ny.  Marihot  Sitompul br Tobing  (Mataniari)
                                            Ny.  Togar Tobing  br Larosa (Mataniari)      
                                            Ny.  Hasudungan L Tobing br Tambunan (Panangkap)
                                            Ny.  John Posma Tobing br Sitorus  (Panangkap)
                                            Ny.  Thamrin Lumban Tobing  br   (Burting)
                                            Ny.  St. Toho D.H Simatupang   (Burting)
                                            Ny.  Kernol Panjaitan br Tobing (Bau)
                                     
     7.3. Seksi Perlengkapan
             &  Dokumentasi    :    Ricky Lumban Tobing  (Mataniari)
                                            Hesron Lumban Tobing (Mataniari)
                                            Samuel Lumban Tobing (Panangkap)
                                            Thamrin Lumban Tobing (Burting)
                                          



      7.4.  Seksi Dana          :    Heriyanto Lumban Tobing (Panangkap)
                                            Frangky Lumban Tobing (Panangkap)
                                            Ny. Edward Lumban Tobing br Situmeang  (Burting)
                                            Ny. Jenever Napitupulu br Tobing  (Burting)
                                            Ny. Simamora br Tobing  (Bau)
                                            Ny.  Bohal Lumban Tobing br Simatupang (Mataniari)
                                            Ny. Tidorus  Lumban Tobing br Harahap  (Mataniari)

      7.5.  Seksi  Keamanan :    Tobat  Lumban  Tobing  (Mataniari)
                                            M. Harianja (Mataniari)
                                            Osborn Siahaan (Panangkap)
                                            Poltak H. Silaban  (Burting)
                                                                  
      7.6.  Seksi Kesekretariatan:Togar  Lumban  Tobing  (Mataniari)
                                             Daniel Lumban Tobing   (Mataniari)

8.   Pembantu Umum         :    Ny. Ratna Tambunan br Tobing (Panangkap)
                                            St. Toho Simatupang  (Burting)
                                            Ny. Panjaitan br Tobing (Mataniari)
                                            Ny. Benhur Lumban Tobing (Mataniari)
                                            Ny. Sutanto Lumban Tobing br Ginting (Mataniari)
                                          
                                          
                                                            

Dipilih dan ditetapkan pada tanggal 1 Oktober 2011

Rabu, 05 Oktober 2011

Gernhard

Rumah Adat Batak


BERBUATLAH DENGAN SEGENAP HATIMU MAKA TUHAN AKAN MEMBERIKAN UPAH


Kolose 3 : 23-25

BERBUATLAH DENGAN SEGENAP HATIMU 
MAKA 
TUHAN AKAN MEMBERIKAN UPAH

Dalam hukum positif bahwa suatu perkara dapat dihukum adalah jika sudah dimulainya suatu perbuatan, misalnya seorang pencuri sepeda sudah dikategorikan sebagai pencuri apabila perbuatannya sudah dimulai dengan bergeraknya sepeda dari tempat asalnya berpindah ke tempat lain. Suatu perbuatan pasti menimbulkan akibatnya. Jika seseorang melakukan perbuatan negatif maka akibatnya juga negatif sedangkan jika melakukan perbuatan positif maka akibatnya juga positif. Dalam nas ini kita diminta untuk melakukan setiap perbuatan dengan segenap hati yang dilakukan untuk Tuhan bukan untuk manusia (ayat 23). Dengan perkataan lain ini adalah perbuatan positif, artinya apa pun perbuatan kita harus dilakukan yang berkenan dihadapan Tuhan.

Kalau kita mau mengetahui lebih dalam lagi atas akibat perbuatan yang di lakukan dengan sepenuh hati maka kita akan mendapatkan upahnya dari Tuhan, bukan dari manusia (ayat 24). Bagaimana  Bentuk upahnya tidak diperinci oleh nas ini, tetapi dapat diartikan bahwa bukan semata – mata materi kebutuhan jasmani tetapi lebih dari daripada itu, karunia berkat yang berkelimpahan dari Tuhan. Hak mutlak Tuhan untuk memberikan apa yang dibutuhkan oleh kita bukan apa yang kita minta bahkan upah sorgawi yang kita dapatkan dari Tuhan.

Tuhan tidak hanya memberikan upah tetapi juga memberikan hukuman kepada barangsiapa berbuat kesalahan dan dia akan menanggung kesalahan itu dengan segala akibatnya. Hal ini ditegaskan dalam ayat (25) tanpa memandang siapapun dia, tidak ada perlakuan khusus atau istimewah seperti apa yang dilakukan oleh manusia cendrung pilih kasih, membedakan status, tidak bersikap adil dalam menyikapi kesalahan orang lain. 
 

Untuk itu perlu kiranya kita memperbaiki diri dengan bercermin pada nas ini, tidak ada perbuatan yang tidak beresiko, berbuatlah positif. Perbuatan kita harus dibawa pengendalian diri dan menjadi pedoman kita untuk selalu ingat akan firman Tuhan. Kita harus bersabar dan harus meneguhkan hati karena kedatangan Tuhan sudah dekat (1 Petrus 5 ayat 8). Amin (KAP)